Banyak
yang percaya bahwa dahulu kala ada kerajaan maritim yang luas yang
terletak di salah satu samudera terluas di dunia. Pengaruhnya demikian
besar, sehingga sisa kebudayaan dan warisannya bisa ditemukan diseluruh
dunia hingga saat ini. Tafsiran arkeologis menyebutkan bahwa kerajaan
maritim yang disebut Atlantis itu terletak di laut Mediterania Barat,
ada pula yang berbeda pendapat dengan
menyebut
pusatnya di Costa Rika dan Antartika. Namun bagi orang yang skpetic,
atlantis hanya ada di pikiran penulis dan pemikir kreatif, menurut
mereka kerajaan itu hanyalah imajinasi belaka.
Apakah
Atlantis hanyalah sebuah Mitos? ataukah seperti kota kuno Troy yang
saat ini telah ditemukan setelah berabad-abad hanya dianggap sebagai
Kerajaan khayalan dari Filsuf Hommer?
Atlantis
merupakan kota hilang yang paling terkenal dan paling dicari sepanjang
sejarah. Kepopulerannya bahkan melebihi kota-kota hilang yang lainnya
seperti Sodom dan Gomora yang juga sampai saat ini masih dicari
sisa-sisa reruntuhannya.
Tak
dipungkiri lagi, selama 3 millenium manusia terpesona terhadap cerita
Atlantis. Pada abad 4 SM, Filsuf Yunani Plato yang dianggap pemikir
paling hebat pada masanya, menulis sejarah benua hilang yang legendaris
ini. Namun sayang, asal-usul pasti legenda Atlantis boleh dikatakan
tidak jelas. Menurut suatu kisah, cerita mengenai Atlantis diceritakan
ke Plato oleh Sokrates dan seorang penyair bernama Solon yang mendengar
tentang budaya hilang itu dari seorang pendeta Mesir.
Di
dalam Timeus dan Critias, Plato menuliskan kedua dialog yang ia
curahkan tentang Atlantis dengan gambaran yang detil dan komprehensif.
Kata-katanya yang fasih berfungsi sebagai peta yang digunakan sebagai
petunjuk oleh para penjelajah tangguh yang bertekad mencari sisa-sisa
kerajaan ini. Berikut cuplikan terjemahan catatan Plato mengenai
Atlantis dalam Timeus dan Critias:
“Pulau
Atlantis ada di laut. Berhadapan dengan pilar Herkules. Dan wilayahnya
lebih besar dari Libya dan Asia yang disatukan. Di tengah bagian
terpanjangnya, disebelah laut ada daratan persegi panjang luas.
Dikelilingi oleh pegunungan, dan lebih tinggi dari permukaan laut.
Mengandung gunung berapi, dan sering terkena gempa dan banjir. Gunungnya
menganung emas, perak, tembaga, dan timah. Dan gabungan alami dari emas
dan tembaga yang disebut orichalcum.
Daratan
itu memiliki sistem kanal yang besar dan kecil, juga mata air dingin
dan panas alami. Tanahnya subur dan hasil panennya melimpah. Di dataran
itu ada ibukota yang dikelilingi oleh bidang konsentris. Kota itu
diliputi tembok batu merah, putih, dan hitam.“
Dari
cuplikan catatan Plato mengenai Atlantis diatas, digambarkan bahwa
kerajaan besar itu sebagai sebuah pulau yang besar, terletak diluar
Selat Gibraltar yang disebut orang Yunani sebagai Pilar Herkules. Sebuah
pulau yang lebih besar dari Libya dan Asia bila disatukan. Pada abad 4
SM masih belum diketahui bagaimana tatanan dunia. Karenanya sulit bagi
kita untuk mengerti dengan pasti apa yang dimaksudkan Plato dengan Asia
dan Libya bila disatukan. Sekarang, bisa dikatakan Libya yang dimaksud
mungkin sama dengan bagian Afrika Utara. Sedangkan Asia mungkin bisa
diwakilkan dengan wilayah Turki dan Timur Tengah. Dari Sudut pandang
Plato di Yunani, Atlantis terletak di laut Atlantik, akibatnya mayoritas
pencarian benua hilang tersebut di fokuskan di dasar laut.
Jim
Allen, ahli peta dan bekas penerjemah intelejen udara AU Inggris
memiliki sebuah perspektif baru dalam memeriksa ulang tulisan Plato. Ia
menemukan yang ia yakini sebagai inti geografis legenda Plato.
Menurutnya, tak ada benua hilang yang terletak diantara sisi seberang
laut Gibraltar, maka ia berpendapat mungkin wilayah Atlantis berada di
Amerika Selatan. Dengan menggabungkan citra satelit dengan pengetahuan
praktis ilmu ukur kuno, Allen yakin ia berhasil membenarkan hampir semua
gambaran Atlantis Plato. Ia yakin peradaban hilang tersebut kini telah
muncul kedaratan, sangat berbeda dengan yang diyakini banyak orang bahwa
reruntuhannya masih terkubur didasar laut.
Altiplano,
begitulah yang ditunjuk Allen sebagai wilayah yang ia yakini sebagai
Atlantis. Ada sesuatu yang sangat menarik dari wilayah Altiplano yang
berhasil diamati oleh Allen dengan foto Satelit yang ia dapatkan, yaitu
apa yang tampak sebagai sisa-sisa kanal luas. Kanal luas gambaran Allen
membagi dua daratan Altiplano dalam gambar satelit. Pada titik
terlebarnya, hampir 600 kaki dari 1 sisi ke sisi lainnya, hampir persis
dengan gambaran Plato.
Plato mengatakan Atlantis sebagai sebuah benua, dalam arti benua disamping lautan (lihat image disamping yang ditandai anak panah). Ada dataran persegi panjang, letaknya diatas permukaan laut. Altiplano merupakan sebuah wilayah luas di Amerika Selatan dan langsung berbatasan dengan Laut Pasifik. Wilayah ini memiliki lebar lebih dari 102 mil dan panjangnya hampir 300 mil, ini menjadikan Altiplano sebagai dataran persegi panjang terbesar di dunia. Sangat cocok dengan penggambaran Atlantis Plato.
Plato mengatakan Atlantis sebagai sebuah benua, dalam arti benua disamping lautan (lihat image disamping yang ditandai anak panah). Ada dataran persegi panjang, letaknya diatas permukaan laut. Altiplano merupakan sebuah wilayah luas di Amerika Selatan dan langsung berbatasan dengan Laut Pasifik. Wilayah ini memiliki lebar lebih dari 102 mil dan panjangnya hampir 300 mil, ini menjadikan Altiplano sebagai dataran persegi panjang terbesar di dunia. Sangat cocok dengan penggambaran Atlantis Plato.
Kembali
ke Timeus dan Critias, Plato mencatat ukuran dataran Atlantis dalam
stade. Stade merupakan satuan pengukuran yang sering digunakan oleh ahli
matematika Yunani. 1 stade sama dengan 600 kaki. Namun di Amerika
Selatan, satu stade hanya 300 kaki, setengah dari satu stade dalam
pengukuran Yunani Kuno.
Setelah
ukuran dataran Plato dikonversi didapatkan ukuran 113 x 171 mil.
Satu-satunya daerah di Benua Amerika yang dapat memuat dataran sebesar
ini adalah Altiplano. Ya, Altiplano memiliki hampir semua kriteria yang
digambarkan Plato mengenai Atlantis. Suatu wilayah yang dikelilingi oleh
pegunungan yang mengandung emas, perak, tembaga, dan timah. Seluruh
daerahnya terletak di patahan yang sering mengakibatkan gempa bumi.
Altiplano memiliki gambaran yang sempurna mengenai legenda Atlantis.
Bekas-bekas Kanal di Wilayah Altiplano
Tetapi
beberapa ahli tidak setuju dengan Jim Allen dalam keyakinan bahwa
Atlantis berada di Amerika Selatan. Mark Aldenderfer, Profesor
Antropology dari UC Santa Barbara mengatakan bahwa Altiplano adalah
lingkungan yang keras selama 10-15 juta tahun terakhir. Tidak ada
hubungan apapun tentang populasi pertanian yang maju seperti yang
digambarkan Plato untuk keberadaan Atlantis di wilayah Altiplano.
Daerah
Altiplano Bolivia sampai saat ini adalah daerah yang kaya akan mineral.
Logam campuran yang disebut sebagai orichalcum yang digambarkan sendiri
oleh Plato di bukunya juga dapat ditemukan disini. Dalam dialognya
tentang Atlantis, Plato menulis bahwa nilai Orichalcum hanya setingkat
dibawah emas. Orichalcum sangat membangkitkan minat karena hanya
ditemukan di Altiplano, Andes.
Lalu
nama Atlantis itu sendiri yang semakin memperdalam misteri. Plato
memberi nama pulau mitologinya sebagai Atlantis mungkin karena
dihubungkan dengan raksasa Atlas yang menopang langit. Tapi ada juga
teori lain yang menguatkan pendapat Allen. Kata “Atl” berasal dari
bahasa Aztec yang berarti air, sedangkan “Antis” memiliki arti tembaga
dalam bahasa Inca. Semua kata yang menyusunnya terdiri dari 2 kata dari
bahasa dua peradaban kuno terbesar di Amerika Latin selain peradaban
Maya kuno, yaitu peradaban Aztec dan Inca. Saat ini, Allen memfokuskan
hanya untuk menemukan ibukota Atlantis. Pencariannya membawanya ke Pampa
Aullagas, gunung berapi yang tidak aktif yang dikelilingi lautan pasir
dan bebatuan. Allen yakin bahwa di sini ibukota Atlantis berada sebelum
tenggelam kedalam lautan luas. Lautan yang kini telah surut dan menjadi
anak sungai sempit dan kumpulan air yang lebih kecil. Kini, daerah ini
hanya meninggalkan sisa-sisa dasar laut yang kering dan gersang.
Pampa Aullagas, Altiplano, Bolivia
Sistem
Posisi Global Genggam (GPS) yang dibawa Allen, bekerjasama dengan 12
satelit orbit. Melalui proses triangulasi, sistem itu memberikan info
dalam bujur dan lintang di lokasi manapun di seluruh dunia. Ini
memungkinkan Allen untuk menentukan posisi pasti pusat ibukota Atlantis
di Altiplano. Menurut Plato, kota itu dikelilingi oleh dinding yang
mengitari sehingga berbentuk lingkaran penuh dengan jarak 50 stade dari
cincin kota. Dan Allen menemukan reruntuhan dinding di tempat itu.
Reruntuhan dinding dengan lebar sekitar 1200 kaki yang sangat cukup
untuk menopang semua bangunan seperti yang digambarkan Plato. Cincin
konsentris juga memungkinkan penduduk untuk mereklamasi daratan dari
dasar danau dan menciptakan bentuk suatu pulau. Allen mengecek ulang
info GPS dengan Peta Navigasi Taktis Altiplano. Dengan merubah stade
menjadi meter, ia menentukan posisi secara manual. Angkanya cocok dan
bagi Allen, tampaknya dinding itu ada di tempat seharusnya. Walau ia
telah temukan daerah yang sangat mirip dengan kerajaan Plato, beberapa
pakar menganggap kesimpulannya terlalu dini. Tanpa menghiraukan
lawannya, Allen merasa daerah Altiplano penuh bukti yang ditulis Plato
tentang dataran tinggi ini.
sumber :www.lovedago.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar